

MEDIAANDALAS.NET, KOTA CIREBON – Kemampuan seorang Kepala Daerah dalam membangun sektor infrastruktur melalui program 5 tahun kedepan disesuaikan dengan visi dan misinya.
“Saya berharap dalam kepemimpinan Pak Effendi Edo beserta Ibu Farida satu tahun pertama, mampu menjawab bagaimana pembangunan infrastruktur sebagai skala prioritas dengan tidak mengabaikan sektor lainnya seperti kesehatan, pendidikan, budaya, agama dll.” Ujar Kang Dany Jaelani saat dimintai pandangan perihal kinerja Pemkot Cirebon menghadapi masalah banjir dan jalan rusak.
Kang Dany Jaelani Tokoh Inspiratif Muda Kota Cirebon yang juga Ketua GM FKPPI menuturkan bahwa faktor cuaca, terutama curah hujan tinggi dan genangan air, menjadi penyebab utama kerusakan jalan.
Sambung Kang Dany sapaan akrabnya menambahkan, “Selain melakukan perbaikan jalan, pemerintah juga seyogyanya mengupayakan peningkatan sistem drainase di kawasan tersebut.”

Pentingnya sistem drainase yang baik dalam menjaga infrastruktur perkotaan dapat mencegah genangan air dan banjir, terutama saat musim hujan.
Drainase berfungsi untuk mengalirkan air hujan agar tidak menumpuk di permukaan jalan. Jika tidak terkelola dengan baik, genangan air bisa mempercepat kerusakan aspal.
Kang Dany Jaelani mengajak masyarakat untuk turut menjaga kebersihan drainase di sekitar lingkungan mereka.
Menurutnya, kesadaran bersama dalam merawat drainase dapat membantu mengurangi potensi kerusakan jalan akibat genangan air.
“Mari bersama-sama kita sebagai warga Kota Cirebon Ikut menjaga drainase supaya aliran air lancar dan jalan tetap awet,” Tegasnya.
“Kenapa pembangunan infrastruktur diprioritaskan lebih awal karena salah satu aspek penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan penentu dalam pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.” Lanjut Kang Dany.
“Membangun infrastruktur membuktikan keseriusan Walikota Cirebon untuk memperbaiki dan meningkatkan pembangunan sehingga mendukung efektivitas sektor fasilitas umum seperti jalan, trotoar, drainase, pelabuhan, bandar udara, kereta api, keraton-keraton, situs-situs, lampu-lampu penerangan, taman-taman perkotaan, seni budaya, kawasan kuliner kearifan lokal, sekolah, rumah sakit, pariwisata, pendidikan, kesehatan dll.” Paparnya.
“Selain itu, persiapan pembangunan infrastruktur yang terpenting menempatkan SDM (Sumber Daya Manusia) sesuai kompetensinya, termasuk selektif dalam kerjasama dengan para pelaku jasa konstruksi yang mempunyai pengalaman dan berkualitas di bidangnya.” Ungkap nya.
Kang Dany Jaelani menekankan, kemampuan merancang kebijakan yang tepat, menyusun pipeline yang tepat bagi proyek-proyek infrastrukturnya, dan tetap mempertimbangkan aspek lingkungan dan pertimbangan resiko.
“Perlunya dibangun harmonisasi dan berkolaborasi antar pemangku kepentingan serta dapat memfaatkan secara tepat sumber pembiayaan pembangunan baik dari APBN, APBD dan CSR dari BUMN/ swasta.” Harap nya.
“Insya Allah tahun pertama pembangunan infrastruktur berjalan sesuai harapan dilanjut tahun kedua sektor lainnya sambil dilakukan kajian dan evaluasi utk lebih baik kedepannya.” Pintanya.
“Termasuk belanja masalah, problem solving, innovative (sektor support PAD) Efektif-Efisien dalam pengelolaan Anggaran.
Deviasi dan Mitigasi Eksekusi dengan skema Skala Prioritas.” Pungkas nya.
Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan infrastruktur demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
Dengan adanya langkah cepat ini, diharapkan jalan yang rusak segera diperbaiki dan sistem drainase dapat berfungsi lebih optimal.
Sebagai respons cepat atas laporan masyarakat terkait kondisi jalan rusak, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, meninjau langsung Jalan Ciremai Raya pada Kamis (7/3/2025).
Didampingi beberapa kepala perangkat daerah, Edo mengevaluasi sejumlah titik jalan yang mengalami kerusakan dan berdampak pada mobilitas warga. [Eka].
