Terendam Banjir, Puluhan Hektar Gagal Panen, Petani Penumangan Tubaba Harap Uluran Tangan Pemerintah

mediaan2 | 27 Agustus 2025, 17:44 pm | 303 views

Terendam Banjir, Puluhan Hektar Gagal Panen, Petani Penumangan Tubaba Harap Uluran Tangan Pemerintah

 

MEDIAANDALAS.NET, TUBABA – Puluhan hektar sawah milik petani di Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, terendam banjir setelah Sungai Way Kiri meluap pada Rabu (27/8/2025). Peristiwa tersebut menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Banjir terjadi akibat tingginya curah hujan beberapa hari terakhir yang mengakibatkan debit air sungai meningkat dan merendam lahan pertanian masyarakat. Akibatnya, tanaman padi yang sedang dalam masa pertumbuhan terendam air selama beberapa hari dan terancam gagal panen.

Salah satu petani, Maryono, mengungkapkan bahwa banjir kali ini membuat mereka mengalami kerugian besar dan berharap adanya bantuan dari pemerintah.

“Kami para petani sangat berharap bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat, khususnya melalui Dinas Pertanian, berupa bibit padi agar kami bisa segera menanam kembali,” ujarnya kepada awak media di lokasi persawahan.

Hal senada disampaikan Junaidah, petani lainnya, yang juga mengeluhkan kondisi serupa.

“Tanaman padi saya sudah tiga hari terendam banjir. Saya memohon bantuan bibit dan juga modal agar bisa menanam kembali,” tuturnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Kelompok Tani Tiyuh Penumangan, Andika, menegaskan akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.

“Kami akan segera berkordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk mencari solusi dan memastikan bantuan dapat segera disalurkan kepada petani yang terdampak banjir,” jelasnya.

Bencana banjir yang merendam lahan pertanian ini menjadi perhatian serius, mengingat sektor pertanian merupakan penopang utama perekonomian masyarakat di Tulang Bawang Barat. Petani berharap pemerintah dapat merespons cepat dengan memberikan bantuan nyata agar mereka bisa kembali menanam dan tidak kehilangan mata pencaharian.

Berita Terkait