

MEDIAANDALAS.NET, KOTA CIREBON – Saat ini, tahapan penyelenggaraan pilkada sedang memasuki fase krusial. Masa kampanye yang paling banyak dinantikan masyarakat, sebagai bentuk komunikasi politik yang dilakukan kandidat untuk menyampaikan gagasan, dan menjadi bahan pertimbangan pemilih untuk menentukan pilihan mereka.
Dalam kurun waktu kurang dari dua hari jelang pilkada, terdapat 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota akan menggelar pemilihan kepala daerah secara serentak pada 27 November 2024. Dan saat ini pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2024 sudah memasuki masa tenang sejak tanggal 24 hingga 26 November 2024.
Ketua Payung Suci dan Ketua GM FKPPI Kota Cirebon M. Dany Jaelani, S.Sos mengatakan, kampanye ialah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak, yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya.
M. Dany Jaelani, S.Sos mengungkapkan bahwa tahapan kampanye yang sudah berlangsung itu masih belum secara masif disertai pertukaran ide dan pemikiran besar untuk kemajuan daerah.

“Padahal, masa depan daerah dalam lima dan sepuluh tahun yang akan datang sedang ada dalam pertaruhan besar, terutama menghadapi tantangan pasca-Pemilu 2024 serta kualitas pemimpin daerah.” Ujar Kang Dany sapaan akrab saat di wawancarai mediaandalas.com. Senin (25/11/24).
Lanjutnya, “Momen demokrasi Pilkada langsung ini kita jadikan sebuah harapan agar kita semua dapat menjaga dan merawat kepercayaan rakyat terhadap proses demokrasi Pilkada serentak, karena Pilkada serentak merupakan salah satu agenda penting dalam perjalanan demokrasi rakyat di tingkat lokal atau daerah.”
“Satu hal yang terpenting dan harus selalu kita ingat dari Pilkada ini adalah harapan dari seluruh rakyat agar Pilkada bisa menjadi wahana pemenuhan hak-hak politik rakyat secara langsung, inklusif dan demokratis.” Papar Ketua GM FKPPI Kota Cirebon.
“Kami berharap agar rotasi kepemimpinan pemerintah daerah berjalan secara aman, jujur dan adil sesuai pilihan rakyatnya jangan dirusak dengan money politic serta Pilkada juga menghasilkan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.” Imbuhnya.
“Harapan rakyat agar Pilkada menjadi pintu gerbang untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif guna mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah.” Ungkap Kang Dany.
Kang Dany berujar, “Hak-hak politik rakyat bisa dijamin dengan baik dan memghibau para kontestan untuk bertanding secara sehat, kedepankan etika politik menciptakan demokrasi yang aman karena demokrasi berada dipundak kita semua.”
“Kita harus lebih selektif dan lebih cerdas dalam menentukan hak pilih kita nanti di tanggal 27 November 2024, jangan sampai kita terjebak kepura-puraan merakyat, padahal hanya topeng dan sedang berdramaturgi politik.” Tegas Kang Dany.
“Masa depan Kota Cirebon 5 tahun kedepan ada di suara kita, sudah semestinya demokrasi dan kampanye pemilihan serentak 2024 ini bisa naik kelas dengan mengedepankan etika, moralitas, dan keadaban. ” Ujar Kang Dany.
Oleh karena itu, Pilkada 2024 yang berkeadaban ini akan sangat menentukan kualitas demokrasi ke depan dengan basis program sesuai dengan kebutuhan rakyat, inovasi, serta kreativitas dengan membangun narasi yang mampu memersuasi rakyat.
Bagaimanapun, pemerintah daerah ini merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah pusat sehingga ujung tombak eskekusi berbagai kebijakan ada di daerah. Akan tetapi, ada fokus isu-isu daerah yang menjadi kebutuhan mendesak terutama terkait dengan kepentingan anak muda dan perempuan.
Misalnya bagaimana pemecahan masalah ketimpangan ekonomi dan lapangan kerja, pendidikan, kesehatan, perubahan iklim dan lingkungan, infrastruktur dan transportasi, serta kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal yang paling penting ialah kampanye tidak terjebak pada narasi populis, pencitraan, dan gimik semata, tetapi betul-betul bisa membangun dialog.
Diakhir wawancara, Kang Dany menyampaikan kepada pada kandidat yang nantinya akan terpilih sebagai Walikota Cirebon harus berusaha lebih melibatkan diri secara intim dalam dunia sosial rakyat pemilih, memasuki perspektif dan pengalaman batin mereka.
“Membangun dialog di antara dua orang atau lebih dengan terbuka untuk berbicara dan mendengarkan, untuk diyakinkan argumentasinya dengan baik. Manusia yang rasional, melalui dialog, dapat menemukan solusi yang lebih baik dengan perubahan yang positif.” Pungkasnya. [Eka].
